Assalamu'alaikum,,
Haii,,
Udh lama juga yaa saya gak ngeblog,,
untuk pemanasan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai Psikologi Desain Interior.
Sebelum membahas lebih jauh, saya akan menjelaskan sedikit tentang apa itu Psikologi dan apa itu Desain Interior.
- Psikologi
- Desain Interior
Pengertian desain interior sendiri
adalah merencanakan, menata dan merancang ruang - ruang interior dalam bangunan. Tujuannya
adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika dan meningkatkan
aspek psikologis dari ruang interior.
- Psikologi Interior
Dalam perkembangannya penataan interior
dapat mempengaruhi psikologi seseorang. Ada beberapa unsur ruang yang dapat
memengaruhi sisi psikologis, seperti warna, bentuk, garis, tekstur, suara,
bau,dan berbagai gambar dan simbol yang memiliki dampak terhadap keadaan emosi,
juga karakteristik psikologi manusia.
Salah satu aspek desain interior
yang dapat mempengaruhi Psikologis adalah penggunaan warna pada desain interior
itu sendiri. Pada dasarnya setiap warna memiliki potensi untuk memberikan kesan
positif maupun negatif kepada pengguna ruang. Yang akan mempengaruhi perilaku
pengguna dan juga keadaan psikologis pengguna.
- Psikologi Desain Interior Berdasarkan Warna
Warna adalah salah satu yang mampu memberi
pengaruh psikologi yang kuat dalam interior. Warna menurut mood dapat
menciptakan nuansa tersendiri, seperti kesan hangat,dingin,dan netral. Warna
merah, kuning dan oranye dapat dikatakan warna yang mampu menaikkan tekanan
darah. Warna tersebut akan membuat Anda merasa hangat dan bersemangat.
Sedangkan Warna biru, hijau, dan
ungu dapat meredam suhu ruangan sehingga membuat Anda merasa Sejuk dan rileks.
Psikologi warna juga bisa dipengaruhi latar belakang budaya dan kebutuhan
masing-masing pengunjung.
Pada dasarnya ada empat warna dasar
psikologis, yaitu merah, biru, kuning dan hijau. Mereka berhubungan masing-masing untuk tubuh, pikiran, emosi dan
keseimbangan :
MERAH
Merah
adalah warna yang kuat dan memiliki panjang gelombang terpanjang, oleh karena
itu warna merah akan langsung menjadi perhatian pertama kita. Warna Merah murni
adalah warna yang paling sederhana, tanpa kehalusan. Hal ini merangsang dan
hidup, sangat ramah. Pada saat yang sama, dapat dianggap sebagai penuntut dan
agresif.
·
Pengaruh
Positif :
Keberanian fisik, kekuatan, kehangatan,
energi, kelangsungan hidup dasar, 'fight or flight', stimulasi, maskulinitas, kegembiraan.
· Pengaruh Negatif :
Defiance,
agresi, dampak visual, sharing.
BIRU
Biru
adalah warna pikiran dan pada dasarnya menenangkan, dan dapat mempengaruhi mempengaruhi
mental kita, bukan reaksi fisik kita. Warna biru akan merangsang pemikiran yang
jernih dan ringan, lembut serta akan menenangkan pikiran dan membantu
konsentrasi. Oleh karena itu biru adalah warna yang tenang dan menenangkan
mental.
·
Pengaruh
Positif:
Kecerdasan, komunikasi, kepercayaan,
efisiensi, ketenangan, tugas, logika,
kesejukan, refleksi, tenang.
·
Pengaruh
Negatif:
Dingin, sikap acuh tak acuh,
kurangnya emosi, kemasaman.
KUNING
Panjang
gelombang kuning relatif lama dan pada dasarnya dapat lebih merangsang. Dalam
hal ini dapat menstimulus emosional, sehingga kuning adalah warna terkuat dalam
psikologis. Namun terlalu penuh dalam penerapan warna kuning dapat mempengaruhi
emosional, sehingga menimbulkan ketakutan dan kecemasan.
·
Pengaruh
Positif:
Optimisme, kepercayaan diri, harga
diri, extraversion, kekuatan emosional, keramahan, kreativitas.
·
Pengaruh
Negatif:
Irasionalitas, ketakutan, kerapuhan
emosional, depresi, kecemasan.
HIJAU
Hijau
menyerang mata sedemikian rupa sehingga mata tidak memerlukan penyesuaian apapun dan oleh
karena itu hijau memberikan perasaan tenang. Berada di tengah spektrum, hijau
adalah warna keseimbangan. Ketika di sekitar kita mengandung banyak warna
hijau, ini menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan.
·
Pengaruh Positif:
Keserasian, keseimbangan,
penyegaran, cinta universal, istirahat, pemulihan,
jaminan, kesadaran
lingkungan, keseimbangan, kedamaian.
·
Pengaruh Negatif:Kebosanan, stagnasi,
blandness, kelemasan (colour-affects.co.uk).
- Psikologi Desain Interior Berdasarkan Bentuk
Faktor
psikologi penglihatan bisa dilihat dari bentuk bangunan. Bentuk biasanya
mewakili apa yang ingin Anda sampaikan. Bentuk umumnya dapat diciptakan oleh
garis maupun warna. Bentuk bangunan bisa
diklasifikasikan seperti bentuk simetris, asimetris,geometris, dan organik.
Garis secara psikologi dapat membangkitkan perasaan yang berbeda, tergantung
pada latar belakang mental Anda. Garis horizontal, biasanya akan memberikan ketenangan.
Garis vertikal dapat memberikan perasaan stabilitas.
Untuk garis vertikal, bisa dilihat
pada penerapan bangunan pilar. Selain garis, tekstur juga merupakan teknik
desain interior yang bisa membangkitkan perasaan. Tekstur bisa diperoleh dari
penggunaan material kayu, batu, bata, atau kain. Material tersebut merupakan
elemen dekorasi yang bisa dilihat dan disentuh secara sempurna. Salah satu
prinsip dasar penggunaan tekstur adalah berkaitan dengan kesan yang didapat.
Tekstur kasar cenderung membuat
objek terlihat berat, sedangkan tekstur halus akan membuatnya terasa lebih
ringan. Dengan cara ini, lantai marmer yang dipoles putih akan terasa lebih
ringan daripada panel kayu keras. Setelah tekstur, elemen yang harus
diperhatikan dalam membangun psikologi sebuah tatanan desain interior adalah
suara.
- Psikologi Desain Interior Berdasarkan Suara
Bagi Anda yang
hidup di kawasan perkotaan, pasti sudah merasa jenuh dengan lingkungan kota
yang selalu bising oleh suara kendaraan bermotor. Untuk mengatasinya, Anda
dapat menciptakan sebuah taman kecil. Selain sebagai simbol keseimbangan, suara
gemericik air yang dihadirkan di dalam taman dapat memberikan efek psikologis
yang menenangkan dan mampu melepaskan ketegangan sehingga bisa membuat perasaan
menjadi nyaman sekaligus tenang.
- Psikologi Desain Interior Berdasarkan Bau atau Penciuman
Keberadaan
aroma yang berbeda di ruangan juga bisa memainkan peranan dalam membentuk sikap
dan emosional seseorang. Ada berbagai macam aroma berbeda yang bisa memberikan
kesan kegembiraan atau sebaliknya. Untuk itu diperlukan perencanaan yang tepat
dalam mendesain suatu ruang.
Augustin, Sally. Place Advantage : Applied Psychology for Interior Architecture.Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Jakarta : Andi Publishers
psychological-properties-of-colours
luar biasa menambah wawasan saya tentang ilmu design :)
ReplyDeleteTrimakasih mba Putri,, walaupun masih banyak kekurangan semoga bs bermanfaat,, :)
Deletewah ternyata dapat mempengaruhi psikologi yah
ReplyDeletecara mengaktifkan kartu ponta alfamart
untuk pengertian dari spikologi interior, sumbernya dari mana ka?
ReplyDelete